It's more than creative, it's CREATIZZ

Posts tagged “Apartemen Gunawangsa

Tim Futsal Labil Proyek Gunawangsa

Sekedar sharing dari kegilaan penulis ketika magang di Surabaya

Tim futsal harus punya seragam

Nama Tim: Gunawangsa United

Berdiri: Maret 2011

Pemilik: Pak Aris (Kapro Waskita) >>mbayari terus soalnya hehehe

Stadion: Kadang depan kantor, kadang lapangan proyek, paling sering di Fantasy Futsal (lapangan non-standar futsal>>panjang banget!!)

Motto: “yang penting seneng, seger, waras”


Working In Action: Terima Kasih Waskita Karya!

Saran Creatizz: Ini tulisan agak serius dikit tapi ga ngawur

28 Juni 2011

Lengkap sudah 4 bulan saya kerja magang di proyek Apartemen Gunawangsa, yang dikerjakan oleh kontraktor PT.Waskita Karya. Benar-benar sebuah perjuangan, demi Tugas Akhir, dan pada akhirnya demi masa depan. Walaupun ini sebuah perjuangan yang terkadang melelahkan, namun masa magang ini telah menjadi masa berharga bagi saya untuk tumbuh dewasa. Dengan artian, bahwa saya (dan ketiga kawan) benar-benar digembleng oleh Waskita untuk siap turun di dunia kerja konstruksi setelah lulus. Adapun pandangan baru yang saya serapi dalam perjalanan magang bahwa dunia kerja sangat berbeda jauh dengan dunia kuliah.

Walaupun banyak sekali ilmu baru yang bisa saya ambil, namun saya masih merasa kecil di hadapan dunia kerja. Belum siap. Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkannya. Namun kini, ada rasa kepercayaan diri bahwa pengalaman serta ilmu dari magang ini membuat kami (saya dan ketiga kawan saya) merasa ada peningkatan nilai jual diri kami saat akan melamar kerja. Betapa tidak, kerja magang di UGM (khususnya Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan) bukanlah suatu kewajiban layaknya Kerja Praktek di jurusan atau kampus lain. Melainkan sebuah pilihan. Mahasiswa diperkenankan untuk memilih magang sebagai Jalur Tugas Akhir Skim B.

Sayang sekali dirasa bila magang hanya menjadi sebuah pilihan. Namun bagaimana lagi. Dewasa ini, sudah jarang mahasiswa Teknik Sipil yang ingin untuk magang. Padahal sebenarnya mereka akan sangat butuh sebelum melangkah ke dunia kerja. Mahasiswa Teknik Sipil saat ini sudah nyaman dengan memilih Tugas Akhir lewat penelitian. Entah penelitian laboratorium atau analisis struktur. Tapi apakah dari melakukan sederet penelitian akan membantu mahasiswa untuk berkompeten dalam dunia kerja konstruksi. Bila ingin berprofesi menjadi dosen, memang benar. Namun bila ingin berprofesi sebagai praktikan konstruksi (seperti kontraktor, konsultan, atau PU), saya bisa katakan dengan jelas, TIDAK.

Bukan ingin menghina atau mengejek kawan-kawan mahasiswa yang memilih meneliti. Tidak ada maksud untuk ke arah itu. Namun saya ingin memberikan pandangan baru kepada kawan-kawan. Jangan pernah naif. Dunia kerja itu jauh lebih keras daripada dunia kuliah. Kita ini bukanlah apa-apa saat masuk. Prestasi akademis dan IPK bukan jaminan untuk bisa diterima di perusahaan bergengsi. Yang lebih dibutuhkan oleh perusahaan adalah: Pengalaman Kerja.

Saya tidak berlebihan. Mengapa? Karena artikel ini terinspirasi oleh kata-kata dari para senior di proyek Apartemen Gunawangsa. Merekalah, para staff PT.Waskita Karya, yang sering bercerita. Tidak ada unsur mengada-ada dari semua kalimat yang dibuat dalam artikel ini.

Maka bagi para mahasiswa yang bingung (jurusan apa saja) untuk magang atau tidak, saya sarankan untuk memilih magang. Inilah kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja. Saat magang, kita benar-benar bekerja, diberi deadline, diberi tanggung jawab, dan diberi honor. Beda dengan Kerja Praktek, yang mana menurut saya hanyalah observasi lapangan semata.

4 bulan ini sangat berarti. Kami tidak hanya mendapatkan pengalaman, namun hubungan dan relasi yang sangat baik dari segenap staff kantor proyek. Terutama oleh Kepala Proyek, Bpk Ir. Aris Wijayanto, dan Kepala Teknik, Bpk Ir.Sata Kumara. Mereka berdua yang selalu memotivasi dan menginspirasi kami, mahasiswa, untuk berpikiran lebih maju. Dan juga kepada 15 staff bagian Teknik, bagian Pelaksana, bagian SDM, bagian Logistik, K3LM, bahkan para driver mobil kantor. Terima kasih sudah menerima kami sebagai bagian dari keluarga kecil di kantor. Terima kasih yang selalu mengajak kami bermain futsal tiap Malam Minggu (gratis pula). Terima kasih yang sering mengajak kami nonton bola bareng di kantor. Terima kasih juga selalu mengajak kami makan2 bersama (di Hanamasa lagi). Tidak cukup kata terima kasih yang keluar dari saya untuk mengekspresikan perasaan ini.

TERIMA KASIH PT.WASKITA KARYA

Foto Bersama seluruh staff Teknik

tribute to: Pak Aris, Pak Sata, Pak Didik, Pak Firman, Pak Jatmiko, Pak Rasmin, Pak Berkah, Mas Agung, Mas Fajar, Mas Rofii, Mas Zian, Mas Rajiv, Dek Imam, Mbak Merry, Mbak Rina, Pak Her, Mas Ony, Mas Hendra, Mas Hendro, Pak Ali, Mas Arif, Mbak Maya, Mas Youga, Pak Heri, Pak Nanang, Pak Iwan, Pak Warto, Mas Iwan, Pak Gatot, Mas Didik driver, Mas Arif driver, dll….


Working In Action: Nilai “b” Asalnya Dari Mana, Mas?

Derr….!!!

Akhirnya pertanyaan itu tiba juga. Jujur saja, pertanyaan tadi terucap dari Kepala Teknik kantor tempatku magang, dan saya sudah mengira bahwa pertanyaan ini akan terucap juga. Perasaan ketakutan itu ada. Takut untuk menjawab, bukan itu. Takut untuk memberikan jawaban “tidak tahu pak”.

Malu juga untuk bercerita. Sehari sebelumnya, saya diberi tugas untuk menghitung penulang pelat lantai kamar mandi. Awalnya, pede bercampur keringat. PD karena saya merasa pernah diajari saat kuliah Perancangan Bangunan Teknik Sipil – Gedung (isih anget neng utek). Keringat karena kepanasan (lho??).

Berbekal semangat ’11 (tahun 1945 dah kadaluarsa), saya langsung bergerak. Bergerak mencari buku-buku kuliah, modul kuliah, SNI, dan segalanya. Tak lupa, Mbah Google harus diberi kemenyan dulu, sebelum ritual browsing. Searching-searching-browsing-surfing-downloading-tweeting-trolling-pusing, pendek kata, terselesaikan juga tugas tersebut (semalam bro, dah persis lagu Cinta Satu Malam).

Dengan PD yang masih tersisa sedikit (dan keringat yang tersisa banyak), saya kumpulkan tugas tersebut di atas meja Sang Penjagal…eh, ups, maksudnya Sang Kepala Teknik. Dalam hati, berat rasanya berpisah kepada 2 helai kertas berisi hitungan hasil print Ms. Excel itu. Serasa meninggalkan kekasih tercinta, yang sudah susah payah pedekate untuk mendapatkannya. Tapi apa daya, hai hitungan yang jelita, kakanda hanyalah seorang mahasiswa magang biasa. Sang bos adalah puncak dari rantai makanan di kantor ini. Kutinggalkan engkau, agar dapat dipelihara dengan baik dan manis di antara semua selir-selir kertas yang bertumpuk di atas mejanya.

Good bye, my love.  (Sedikit melankolis-agak ngayal)

Satu keraguan setelah selang beberapa menit kemudian.

Kalo gak salah, di situ ada variabel “b” yang gua gak tahu asalnya darimana. Itu apa, siapa, mengapa, bagaimana cara datangnya, sungguh gua gak tahu. Lah cuma ngopi-ngopi aja dari referensi. Buset dah, ntar kalo ditanyain gimana tuh??

Udahlah. Biarin aja deh, kata hati kecil saya. Masih banyak pekerjaan lain yang menumpuk untuk diselesaikan.

Keesokan harinya.

“Mas, nilai “b” ini kok bisa 1000 mm. Asalnya dari mana?”

Alarm otak pun berteriak. Seluruh sel-sel yang tertidur pun bangun. Semua langsung siaga di posnya masing-masing. Memegang senjata. Dan langsung memutar otak, supaya jawaban tadi bisa terjawab dalam waktu singkat. Maka inilah laporan dari sel-sel otak saya:

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

Namun sel-sel goblok saya juga yang paling bergerak cepat. Ditambah lambe ini, yang isinya pengen buka terus.Keluarlah kalimat terkutuk tersebut.

“Saya tidak tahu pak”

Wassalam. Saya disuruh ngelembur untuk memperbaiki hitungan tersebut. Plus jadi bahan gojegan di kantor.

“Masak anak sipil UGM jawabnya tidak tahu. Gimana nih”

“Gak tahu apa angka fiktif tuh”

Setelah itu, malam ini, saya jadi teringat pada sebuah pepatah terkenal….

“Makanya belajar”- a famous quotation from a lecturer at Gadjah Mada Civil Engineering


Working In Action: Bekerja Sampai Larut Malam

Menjelang malam, masih mengawasi pengecoran

Menjelang malam, masih mengawasi pengecoran

Truk Molen siap menuang beton cor ke bucket
Truk Molen siap menuang beton cor ke bucket
Bucket terisi beton, diangkat oleh Tower Crane
Bucket terisi beton, diangkat oleh Tower Crane
Terlihat selang dari bucket atau Bucket Tipping
Terlihat selang dari bucket atau Bucket Tipping
Dari ketinggian tersebut, dilakukan pengecoran vertikal pada kolom
Dari ketinggian tersebut, dilakukan pengecoran vertikal pada kolom
Para pekerja menaiki begesting kolom, bersiap "memvibrasi" beton cor
Para pekerja menaiki begesting kolom, bersiap “memvibrasi” beton cor

Beton masuk ke dalam begesting kolom, pekerja mengendalikan vibrator
Beton masuk ke dalam begesting kolom, pekerja mengendalikan vibrator

Foto-foto diatas merupakan salah satu cerita saya dalam menjalani magang di Proyek Apartemen Gunawangsa. Ada satu kesamaan antara bekerja dan kuliah. Bila besok pagi hari adalah deadline pengumpulan tugas, maka mahasiswa-mahasiswa (seperti saya ini 😛) rela bergadang bahkan rumah teman di pucuk gunung pun disambangi. Bekerjapun sama, bila schedule hari ini adalah pengecoran kolom tertentu, maka sampai malam pun harus tetap bekerja. Sampai semua kegiatan pengecoran tuntas.

Bedanya antara kuliah dan bekerja, deadline tugas tidak setiap hari ada. Bekerja, hampir setiap hari ada deadlinenya!!! Lembur sudah menjadi makanan sehari-hari. Pulang jam 9 itu kesorean, paling malam bisa jam 1 baru menyentuh bantal di kos. Sebenarnya peraturan perusahaan di PT. Waskita Karya, jam kerja dari 08.00-17.00. Tapi kenyataannya hanya pegawai wanita yang pulang seperti itu. Bagi kita, para pria perkasa, masih terus melanjutkan pekerjaan kita. Enak bila nglembur cuma duduk di kantor ber-AC, menghadap komputer, ngutak-atik gambar AutoCAD. Gimana ceritanya kalo kita dapat jatah bekerja di project’s site? Sudah tempat duduk tidak ada, agak gelap (walau lampu proyek terangnya setengah mati), belum panasnya Surabaya. Komplit derita.

Ikhlas saja sih bila tiap hari melembur. Apalagi ada uang lembur. Tapi itu mah bagian pegawai tetap proyek. Kita? Mahasiswa magang? Ya cuma pasrah dan harus rela ikut melembur. Itung-itung sebagai bagian menambah pengalaman dan skill untuk bekerja sebenarnya (inilah yang namanya alibi pelarian).


Working In Action: Cerita Mahasiswa Mencoba Bekerja

Kondisi lapangan proyek (bagian podium)

Sekilas mengenai aktivitas saya akhir-akhir ini. Hanya sekedar membagi beberapa foto tempat saya magang saat ini. Tepatnya di Proyek Apartemen Gunawangsa Surabaya yang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya (persero).

Project’s Site di Minggu ke -1 Bulan April sampai terkini

This slideshow requires JavaScript.